Minggu, 06 November 2016

Field Report Pra 2 PKMR Matematika 2016

Bismillahirrahmanirrahim.. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil'alamin, rangkaian agenda kegiatan Pra 2 PKMR Matematika telah selesai dan berjalan dengan lancar. Oleh karenanya, saya akan menyampaikan laporan atau field report dari Pra 2 PKMR Matematika ini.

Pra 2 PKMR Matematika dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 November 2016 dan bertempat di Gedung Raden Ajeng Kartini lantai 3. Kegiatan pada hari ini dimulai dengan presensi pada pukul 07.45.
Selanjutnya, agenda Pra 2 PKMR ini dimulai dengan pembukaan acara oleh Muhammad Basithu Alim selaku MC pada pukul 08.12. Agenda dibuka dengan membacakan lafadz ta'awudz, basmalah  dan sholawat. Kemudian dilanjutkan dengan tilawah Al-Qur'an yang dibacakan oleh Julianda salah satu peserta PKMR putra. Setelah tilawah selesai, agenda selanjutnya yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diiringi oleh dirijen salah satu peserta PKMR putri yaitu Gita Silvia Dewi.

Setelah itu, agenda selanjutnya yaitu masuk pada materi ke 1 tentang Mekanisme Sidang yang dimulai pada pukul 08.19. Materi ini, dimoderatori oleh Firly Achmad Maulana. Setelah moderator masuk ruangan, moderator membacakan CV pembicara pada materi ini yaitu Rina Nurhandayani.
Materi tentang mekanisme sidang dimulai dari penjelasan landasan konstitusional yang terbagi atas 2 landasan: pertama, peraturan organisasi pemerintahan mahasiswa unj no 4 tahun 2015 tentang permusyawaratan, dan yang kedua, keputusan MTM tahun 2016.

Adapun pengertian sidang yaitu pertemuan untuk membicarakan sesuatu untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai sebuah ketetapan (hanya dibuat oleh MTM, dipatuhi oleh seluruh elemen) bersama. Sidang dilakukan untuk mencari pemecahan masalah, mengambil sebuah keputusan, dan ketika terjadinya pelanggaran.

Sidang juga terbagi atas beberapa jenis persidangan: (1) Forum tertinggi (sidang umum), (2) Sidang paripurna (dihadiri oleh seluruh anggota legislatif), (3) Sidang pleno, dilaksanakan untuk mendengarkan laporan kerja lembaga eksekutif mahasiswa unj, dan (4) Sidang istimewa yang dilakukan jika: ketua BEM melanggar peraturan, dan ketua atau wakil meninggal dunia.

Selain itu, ada sifat-sifat sidang yakni: (a) tertutup (hanya boleh dihadiri oleh anggota dan mereka yang diundang), dan (b) terbuka (boleh dihadiri oleh bukan anggota)

Sebelum persidangan dimulai, ada beberapa persiapan yang harus dicek, antara lain: (1) undangan untuk anggota (max H-3), (2) menyampaikan bahan sidang yang meliputi bahan-bahan yang akan dibahas dalam persidangan. Biasanya terdiri dari draft tatib, AD/ART, PPO, GBHK, dll yang disusun sebelumnya oleh tim perumus sidang atau panitia khusus, (3) anggota mengisi daftar hadir, (4) kuorum (jumlah peserta sidang harus 50% + 1), (5) proses persidangan, dan (6) hasil sidang.

Selain persiapan yang dilakukan, ada juga beberapa alat kelengkapan sidang yang harus dicek, antara lain:
administrasi: presensi, agenda sidang, tata tertib, konsideran/sidang keputusan, notulensi, dan lampiran.
Sedangkan non administrasi: pimpinan, peserta, palu.

Selain itu, di dalam sebuah persidangan harus ada pimpinan sidang, dan biasanya pimpinan sidang harus berjumlah ganjil agar mudah dalam mengambil keputusan. Adapun tugas-tugas dari tiap pimpinan sidang yaitu:
pimpinan sidang 1 : memimpin
pimpinan sidang 2 : setiap pendapat, mengklarifikasi
pimpinan sidang 3 : membantu pimpinan sidang dalam memutuskan

Dalam pelaksanaan sidang, seorang pimpinan sidang selalu menggunakan palu dalam mengambil keputusan. Biasanya palu tersebut diketuk beberapa kali, karena tiap ketukan palu memiliki makna yang berbeda. Ketentuan penggunaan palu sidang yakni sebagai berikut:
1x ketukan :
Untuk mengesahkan per point, Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang, Menskorsing dan mencabut skorsing 1x …. Menit
2x ketukan :
Menskorsing dan mencabut skorsing 2x … menit
3x ketukan :
Membuka dan menutup persidangan, Mengesahkan keputusan final
Banyak ketukan : untuk menertibkan

Selain pimpinan sidang, juga terdapat peserta sidang.  Tiap peserta sidang, diberi hak dalam penyelenggaraan sidang. Adapun hak-hak mereka yaitu:
Anggota : memiliki hak suara dan hak bicara
Undangan : memilikibhak bicara
Peninjau : bukan anggota dan tanpa undangan

Selain itu, dalam materi ini juga dijelaskan tentang istilah-istilah yang sering dipakai dalam persidangan. Istilah-istilah tersebut antara lain interupsi (memotong pembicaraan) untuk meminta izin dalam menginformasi, mengklarifikasi, dan izin berbicara. Istilah lainnya yaitu peninjauan kembali (PK), merupakan istilah yang bermakna untuk merubah keputusan yang sebelumnya telah disahkan. Ada juga aklamasi, yaitu kesepakatan dalam suatu sidang dengan suara tidak lagi mengadakan pemilu.

Dalam pengambilan keputusan, dapat dilakukan dalam bermacam proses seperti Musyawarah mufakat yakni jika ada kontradiksi tidak terselesaikan, maka dilakukan lobbying untuk mencari jalan tengah, namun jika tinggal 2 pilihan maka dilakukan voting.

Materi ke 1 selesai pada pukul 09.20 yang kemudian dilanjutkan dengan simulasi persidangan pada pukul 09.26 hingga 09.50. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi dari simulasi persidangan hingga pukul 10.05.
Setelah simulasi selesai, maka selesai materi ke 1 ini lalu dilanjutkan dengan penyerahan bingkisan oleh ketua pelaksana kepada pembicara. Lalu moderator mengembalikan acara kepada MC.


Setelah agenda materi ke 1 selesai, MC memberitahukan agenda selanjutnya yaitu akan ada materi ke 2 tentang mekanisme pemilihan umum (pemilu). Selanjutnya MC membacakan CV moderator untuk materi ke 2 ini yaitu Norman Setyadi. Setelah moderator masuk ke dalam ruangan, agenda materi ke 2 dimulai pada pukul 10.09 dengan pembicara kak M. Fajar Nurhadi.

Di awal materi, beliau memaparkan tentang pengertian dari pemilu. Pemilu yaitu sarana suksesi opmawa pada akhir kepengurusan opmawa sesuai dengan petunjuk pelaksanaan pemilu. Adapun dasar dari pelaksanaan pemilu yaitu AD/ART.

Selain itu, ada tujuan pelaksanaan pemilu yang terbagi atas 2 yakni di eksekutif dan legislatif. Tujuan pelaksanaan pemilu di lembaga eksekutif yaitu untuk memilih ketua dan wakil ketua BEM (Prodi, Fakultas, Universitas) secara berpasangan. Sedangkan tujuan pelaksanaan pemilu legislatif yakni memilih anggota MTM UNJ, memilih anggota BPM Fakultas dan memilih LLM Prodi.

Dalam pelaksanaannya, pemilu juga mengandung asas-asas di dalamnya yakni asas LUBER JURDIL. Langsung, artinya pemilu dilakukan pada waktu yang bersamaan dan di tempat yang sama. Umum, artinya berlaku untuk semua orang dengan syarat WNI minimal 17 tahun. Bebas, artinya tidak ada kepentingan politik, dan tidak ada paksaan. Rahasia, artinya menekankan rahasia pada setiap pemilu. Jujur, artinya setiap perangkat pemilu harus bersikap jujur dalam melaksanakan pemilu. Dan Adil, artinya menekan keadilan pada orang yang memiliki hak dipilih dan memilih.

Selanjutnya, ada tahapan pelaksanaan pemilu di UNJ:
1. Pembentukan Pansel
Ketua BEM/LLM, wakil-wakil BEM/LLM, Ketua BEM tahun lalu
2. Pembentukan DKPP dan ketua DKPP
3. Pembentukan PANWASLU
4. Pemilihan ketua KPU
5. Pembentukan anggota KPU

Tahapan lanjutan :
6. Pembukaan masa pendaftaran : eksekutif, legislatif
7. Pengambilan berkas persyaratan
8. Penutupan pendaftaran
9. Verifikasi berkas bakal calon
10. Penetapan calon
11. Uji kelayakan (FPT)
12. Kampanye
13. Dialog calon
14. Kampanye akbar
15. Masa tenang
16. Pekan pemungutan suara
17. Perhitungan suara
18. Pengaduan
19. Penyerahan ketua
20. Pemberian laporan pertanggungjawaban

Selain itu, ada beberapa perangkat pemilu di UNJ yaitu:
KPU (Universitas, Fakultas  dan Rumpun), PANWASLU, dan DKPP.

Struktur dari KPU yakni:
-Ketua
-Sekretaris
-Bendahara
-Admin dan hukum
-Logistik
-Humas, publikasi, dan dokumentasi

PANWASLU bertugas untuk mengawasi jalannya pemilu UNJ sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengawasi semua tahapan pemilu, mematuhi kode etik DKPP, dan membuat LPJ.

DKPP bertugas menyusun kode etik, dan melakukan penyelesaian masalah yang tidak dapat dilaksanakan oleh PANWASLU. Adapun struktur dari DKPP yakni: Ketua MTM, Ketua BEM, dan 1 orang mahasiswa umum.

Materi ke 2 selesai pada pukul 11.30 lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan penyerahan bingkisan oleh ketua pelaksana kepada pembicara. Selanjutnya moderator menutup agenda materi ke 2 dan mengembalikan acara ke MC.
Setelah itu, MC menginformasikan bahwa agenda selanjutnya yakni ISHOMA sampai pukul 12.45.

Setelah ISHOMA selesai, agenda dimulai kembali pada pukul 13.00. MC membuka acara kembali dan menginformasikan kepada peserta untuk duduk bersama kelompoknya karena agenda selanjutnya yakni kumpul kelompok. Di sela sela agenda kumpul kelompok, pada pukul 14.16, perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menemui panitia acara untuk menginformasikan penugasan selanjutnya dan barang bawaan yang harus dibawa pada saat hari H.
Setelah agenda kumpul kelompok selesai, rangkaian acara telah selesai dan ditutup pada pukul 14.30.

Sekiranya itu adalah field report untuk Pra 2 PKMR Matematika. Jika ada kekurangan mohon maaf, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sumber : Riski Wijayanti (pendidikan matematika 2016)

Minggu, 30 Oktober 2016

Field Report Pra 1 PKMR Matematika 2016

Bismillahirrahmanirrahim.. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin, rangkaian acara Pra 1 PKMR Matematika telah berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, disini saya akan membahas tentang laporan kegiatan atau field report dari kegiatan hari ini.
Pra 1 PKMR Matematika dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Oktober 2016 bertempat di R. 5.10 gedung Dewi Sartika UNJ. Peserta PKMR Matematika mengisi presensi yang dimulai pada pukul 07.57 WIB. Selanjutnya, pada pukul 08.19 acara dibuka oleh Muhammad Basithu Alim selaku MC dengan menguncapkan ta’awudz, basmalah, dan sholawat. Setelah itu dilanjutkan dengan tilawah oleh Fauzi Ramadhan. Setelah pembacaan tilawah selesai, agenda selanjutnya yakni menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Hasna sebagai dirigen. Setelah itu, MC membacakan CV moderator yaitu Agam Nufriansyah yang selanjutnya akan memoderatori materi ke 1. Namun, terdapat kendala pada saat itu yakni pembicara belum dapat hadir tepat waktu karena ada sesuatu hal, sehingga agenda dilanjutkan dengan bincang-bincang bersama moderator tentang advokasi. Setelah beberapa menit, pada pukul 08.48, moderator mulai membacakan CV pembicara pada materi ke 1 ini yakni Kak Joko Prasetio Sumakmur yang merupakan salah satu alumni PGSD UNJ dan pernah menjabat sebagai ketua departemen advokasi. Agenda selanjutnya yakni materi ke 1, yaitu Manajemen Advokasi yang dimulai pada pukul 08.50.

Dalam materi ini, kak Joko memaparkan bahwa advokasi terbagi atas 2 yakni advokasi dalam kampus dan advokasi luar kampus. Selanjutnya, dijelaskan tentang jenis-jenis advokasi yang terbagi atas 3, yakni advokasi hukum, advokasi sosial, dan advokasi kebijakan publik. Dalam materi kali ini, yang akan dibahas yakni advokasi dalam kampus. Yang dimulai dari penjelasan tentang definisi advokasi.

Advokasi adalah sebuah sarana 3P (Pelayanan, Pengaduan, dan Pembelaan) terhadap mahasiswa yang memiliki problem atau masalah dan tidak mampu menyelesaikannya di bidang akademik dan non akademik. Sarana Pelayanan, yakni menerima pengaduan atau keluhan mahasiswa terkait problem di akademik maupun non akademik. Selain itu, memberikan informasi kepada mahasiswa tentang akademik dan non akademik. Selanjutnya sarana pengaduan, yakni menerima pengaduan terkait bayaran semester, beasiswa, akademik (berupa krs, biodata, toefl, dll), sarana prasana, dan lain sebagainya. Sarana pembelaan, yakni merespon mahasiswa yang mengadu, juga memberikan motivasi kepada mahasiswa terkait masalah yang dihadapinya.

Adapun tujuan dari advokasi yaitu diantaranya menegakkan keadilan dan memberikan pelayanan kepada mahasiswa. Ranah kerja dari advokasi ini antara lain: sebagai fasilitator antara mahasiswa dengan pihak birokrasi, bekerja sama dengan stake holder dalam melakukan keadvokasian mahasiswa, mencari informasi dan data yang diperlukan untuk melakukan keadvokasian mahasiswa. Alur birokrasi di UNJ yaitu: dimulai dari kelas, lalu jika belum dapat diselesaikan disampaikan ke Prodi, jika masih belum terselesaikan lanjut ke fakultas, dan yang terakhir jika belum juga terselesaikan disampaikan ke pihak universitas.

Dalam melakukan advokasi, harus ada keterampilan dasar yang dibutuhkan. Adapun proses-proses politik dan birokrasi, yakni mempengaruhi pembuat dan pelaksana peraturan. Juga sebagai sarana untuk lobby, negosiasi, mediasi, dan kolaborasi. Advokasi dilakukan juga untuk menumbuhkan kepekaan sosial kita terhadap orang lain.

Materi selesai pada pukul 09.56 lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Dalam sesi ini, ada Syifa Labiba dan Kelik Is Cahyanto yang mengajukan pertanyaan kepada pembicara. Selanjutnya, ada ice breaking yang dipandu oleh kak Joko. Setelah ice breaking selesai, moderator memberikan kesimpulan dari materi tersebut dan dilanjutkan dengan pemberian bingkisan oleh ketua pelaksana untuk pembicara.

Agenda selanjutnya yaitu ice breaking yang dipandu oleh kak Sigit Galih Nugroho mengenai materi advokasi.

Kemudian, agenda dilanjutkan dengan materi yang ke 2 yaitu tentang Kapita Selekta Legislatif yang dimoderatori oleh Pajar Ari Pamungkas. Lalu moderator membacakan CV pembicara yakni Kak Muhammad Naufal Riyanto selaku Ketua Lembaga Legislatif Mahasiswa Matematika. Selanjutnya materi dimulai pada pukul 10.45.

Dalam materi ini, dimulai dari penjelasan tentang apa itu OPMAWA? Opmawa merupakan organisasi pemerintahan mahasiswa. Artinya, sebuah organisasi tersebut memiliki kesamaan dengan lembaga-lembaga pemerintah, yakni eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Namun dalam lingkup mahasiswa hanya ada eksekutif dan legislatif, karena fungsi yudikatif bergabung dengan legislatif.

Legislatif sendiri bertujuan untuk menahan pergerakan mahasiswa agar tidak terjadi pemberontakan yang hebat. Sedangkan tujuan dari opmawa yaitu berdasarkan kepmendikbud no. 155/U/1998. Yang kedua yaitu bertanggung jawab untuk mengembangkan ilmu, dan yang terakhir yakni sebagai pelayanan mahasiswa.

Adapun fungsi-fungsi dari legislatif yakni: sebagai perwakilan mahasiswa untuk menyalurkan aspirasi, pelaksanaan kegiatan mahasiswa, komunikasi antar mahasiswa, mengembangkan potensi jati diri mahasiswa, pembinaan pengkaderan anak bangsa, dan lain-lain. Pendirian legislatif terinspirasi dari trias politica oleh Montesque yakni sebagai penyambung aspirasi dan pembuat aturan.

Selanjutnya ada diskusi kelompok mengenai hak, kewajiban, tugas, dan wewenang lembaga legislatif mahasiswa. Salah satu kewajiban legislatif yakni memegang teguh dan mengamalkan tri dharma. Hak-hak legislatif ada tiga, yakni hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. Salah satu wewenang legislatif yaitu mengawasi kinerja BEM. Sedangkan tugas dari legislatif salah satunya yakni mengadakan sidang pleno paling tidak 1x selama kepengurusan.

Materi selesai pada pukul 11.40, berhubung waktu sudah adzan maka selanjutnya agenda dilanjutkan dengan ISHOMA hingga pukul 12.30.

Setelah ISHOMA selesai, selanjutnya panitia memberikan kesempatan untuk para peserta menggunakan waktu luangnya selama 15 menit. Kemudian agenda dimulai kembali pada pukul 12.50 yang dilanjutkan dengan pemaparan kesimpulan oleh moderator dan dibuka sesi tanya jawab. Setelah itu, ada pemberian bingkisan kepada pembicara oleh ketua pelaksana.

Agenda selanjutnya yakni materi ke 3 yaitu tentang Kapita Selekta Eksekutif yang masih dimoderatori oleh Pajar. Selanjutnya moderator membacakan CV pembicara yang akan mengisi acara ini yaitu Kak Muhammad Yan Handoko.

Materi dimulai pada pukul 13.01. Di awal materi, kak Koko menjelaskan tentang 3 peranan mahasiswa yakni sebagai iron stock (generasi penerus), agent of change (agen sebuah perubahan), dan social control (pengawasan di lingkungan sosial). Dan ketiga peranan tersebut dapat dilaksanakan melalui sebuah opmawa baik legislatif maupun eksekutif.

Selanjutnya menjelaskan tentang eksekutif. Eksekutif adalah lembaga yang melakukan eksekutor yang dibuat oleh legislatif. Di beberapa fakultas, ada yang menggunakan nama Hima/HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan), dan ada juga yang memakai nama BEM. Bedanya yakni dalam komponen kepengurusan. HMJ secara kepengurusan adalah menyangkut seluruh mahasiswa sedangkan BEM hanya orang-orang tertentu yang memiliki tugas lebih. BEM itu legal, dengan adanya SK, AD/ART, dan juga PO.

Selanjutnya, kak Koko dibantu oleh kak Ningrum, kak Retno, dan Kak Aim dalam menjelaskan tugas dari tiap departemen dan biro yang ada di lembaga eksekutif yakni Sekretaris umum, bendahara umum, biro kestari, biro entrepreneur, departemen advokasi dan keolahragaan, departemen akademik, departemen informasi dan komunikasi, departemen kaderisasi, departemen profesi dan keilmuan, dan departemen rohani islam.

Materi selesai pada pukul 14.12, lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Setelah itu, moderator mengakhiri agenda materi dengan pemaparan kesimpulan materi ke 3. Setelah itu ada penyerahan bingkisan kepada pembicara oleh ketua pelaksana. Selanjutnya moderator mengakhiri agenda materi ke 3 dan mengembalikan kepada MC.

Setelah acara selesai, agenda selanjutnya yaitu Kumpul Kelompok yang dilaksanakan pada pukul 14.20. Di dalam kumpul kelompok ini, kakak fasil (pendamping) memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait penugasan yang diberikan. Setelah itu berbincang-bincang hangat bersama teman-teman kelompok juga kakak fasil yang mendampingi kami. Selain berbincang, ada juga pengumpulan naskah penugasan essay, lembar mutaba’ah serta laporan keuangan dana usaha yang dihasilkan. Setelah itu, agenda kumpul kelompok selesai dan peserta kembali ke tempat duduk masing-masing.

Sebelum rangkaian kegiatan Pra 1 PKMR Matematika selesai, ada pemberian penugasan tahap 2 oleh kakak-kakak panitia acara PKMR. Adapun penugasan tahap 2 tersebut diantaranya wawancara kelompok, essay, dan membuat field report.

Di akhir agenda, sebelum menutup kegiatan pada hari ini ada pembacaan doa penutup oleh Fauzi Ramadhan dan agenda ditutup oleh saudara Muhammad Basithu Alim selaku MC dengan membacakan lafadz hamdalah, istighfar, dan doa kafarotul majelis. Setelah itu, agenda selesai pada pukul 15.15.

Sekiranya itu adalah field report kegiatan Pra 1 PKMR Matematika, jika ada kekurangan mohon maaf. Wassalamu’alaikum wr wb.

Sabtu, 22 Oktober 2016

FIELD REPORT BRIEFING PKMR MATEMATIKA UNJ 2016

Briefing PKMR Matematika 2016 dimulai pada pukul 13.00 yang dibuka oleh Muhammad Basithu Alim selaku MC dengan membacakan lafadz ta’awudz, basmalah, dan sholawat. Setelah itu, dilanjutkan dengan tilawah yang dibacakan oleh salah satu peserta PKMR Matematika 2016. Setelah tilawah selesai, agenda selanjutnya yaitu penyampaian sambutan oleh Muhammad Yan Handoko selaku Ketua BEM Matematika 2016. Selanjutnya, ada pemberian informasi oleh panitia PKMR Matematika tentang pembagian kelompok dan pemberitahuan timeline untuk PKMR Matematika, yakni dimulai dengan Briefing pada tanggal 21 Oktober 2016, dilanjut dengan Pra 1 pada tanggal 29 Oktober 2016, lalu Pra 2 pada tanggal 5 November 2016, dan hari H pelaksanaan PKMR Matematika pada tanggal 11-13 November 2016.

Agenda selanjutnya yaitu penyampaian materi yang disampaikan oleh Kak Halimah Prasetyaningrum dan Kak Nur Laila Syahrurahmah tentang Kesekretariatan dan Managemen Keuangan. Dalam materi ini, kita dijelaskan tentang tugas-tugas dari sekretaris dan bendahara. Adapun tugas dari sekretaris yaitu membuat dan mengurusi segala kebutuhan surat menyurat, proposal, lembar pertanggungjawaban dan lain-lain. Sedangkan tugas dari bendahara yaitu membuat dan mengurusi laporan keuangan untuk setiap acara ataupun kegiatan.

Setelah materi selesai, agenda berikutnya yaitu kumpul kelompok PKMR Matematika. Disini, saya termasuk ke dalam kelompok 4 dengan Fasil Kak Mahmud Badarudin, dan Sembilan orang teman saya di PKMR ini yaitu Fauzi, Mahmudin, Hafiz, Ardi, Riskia Rahma, Riski Wijayanti, Mega M, Alma, Dea, dan saya Nadia.
Saat kumpul kelompok, dimulai dengan agenda perkenalan dan bertanya tentang kabar-kabar. Yang kemudian dilanjutkan dengan sharing-sharing pengalaman, juga membahas pertanyaan-pertanyaan dari Fasil terkait PKMR atau tentang pengkaderan mahasiswa.

Kemudian pada saat kumpul kelompok, setiap ketua kelompok atau perwakilan dari kelompok tersebut dihimbau untuk mengikuti arahan dari panitia acara untuk mengikutinya. Setelah perwakilan kelompok tersebut kumpul, panitia acara memberikan penugasan berupa pembuatan field report, essay, membuat dan mengisi lembar mutabaah selama kegiatan PKMR berlangsung, dan DANUS. Panitia memberikan modal awal sebesar 50 ribu untuk memulai DANUS dan memberikan target untuk mendapatkan hasil 500 ribu.

Setelah itu, perwakilan kelompok dipersilahkan untuk kembali ke kelompoknya masing-masing dan dihimbau untuk memberikan informasi kepada teman-temannya terkait penugasan yang diberikan. Lalu agenda kumpul kelompok selesai dan ditutup pada pukul 16.40. Setelah itu, agenda briefing PKMR Matematika ditutup dengan doa penutup yang disampaikan oleh Anjar salah satu peserta PKMR Matematika, lalu briefing selesai pada pukul 17.10.

Minggu, 17 Januari 2016

Karya Ilmiah


Pastel Isi Buah

 

Disusun oleh :

Ananda Iqbal E.P.

Ema Mardiyanti

Inggryd Gladys

Nadia Nur Aidina Putri

Rahmat Rizqi H.

Sherly Brilliantika

 

XI IPA 1

 

SMA YADIKA 13 TAMBUN

(T.P. 2012/2013)
 
 
--------------------------------------------------------------------------------
 
 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah Subhanahuwata’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyusun Karya Ilmiah Sederhana ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada panutan kita Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman. Aamiin.

Karya Ilmiah ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA YADIKA 13 Tambun. Karya Ilmiah ini kami tulis juga untuk menuangkan ide baru kami yaitu mengkreasikan pastel dengan berbagai macam isinya. Metode penulisan Karya ilmiah sederhana ini adalah dengan menggunakan metode eksperimen. Namun dalam penyusunannya, kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari taraf  kesempurnaan. Dalam menyelesaikan karya tulis ini, kami bisa menerima bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sangat berterima kasih kepada yang terhormat. 1. Kepala Sekolah  Menengah Atas Drs. Marusaha Marpaung. 2. Guru mata Pelajaran Bahasa Indonesia, ibu Elsanasih Widyawati 3. Orang tua yang kami hormati dan sangat kami sayangi. 4. Sahabat-sahabat seperjuangan. Oleh karena itu dengan rendah hati kami menanti saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pembaca.

Selain ingin mengucapakan terima kasih, kami juga mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya atas segala kekurangannya baik pada penulisan maupun penyusunannya. Kami berharap Karya Ilmiah sederhana ini dapat bermanfaat.

 

Tambun, 18 April 2013

 

Penyusun







DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I.  Pendahuluan

1.1  Latar belakang

1.2  Rumusan Masalah

1.3  Tujuan penelitian

1.4  Manfaat penelitian

BAB II. Kajian Pustaka

2.1 Deskripsi

2.2 Hipotesis

BAB III. Metode Penelitian

3.1 Metode Penelitian

BAB IV. Pembahasan

4.1 Pembahasan

4.2 Bahan dan Alat

4.3 Prosedur Kerja

BAB V. Penutup

5.1  Kesimpulan

5.2  Saran

Daftar Pustaka

Lampiran
 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Ada banyak jenis pastel. Secara garis besar  ada tiga golongan yaitu Pastel Basah, Pastel Kering dan Pastel Tutup. Kalau pastel kering isinya adalah abon sapi, maka pastel basah memiliki banyak variasi isi. Dari isi wortel, ragout sampai soun. Kulitnya pun ada banyak jenis. Ada yang kulitnya renyah, ada juga yang lembut. Pastel tutup punya penampilan yang unik, yaitu adonan isi yang tertumpuk dalam satu pinggan, baru ditutup dengan adonan kentang, lalu dioven.

Pastel merupakan salah satu dari sekian banyak makanan camilan yang cukup banyak digemari oleh orang-orang di Indonesia. Tetapi kebanyakan pastel yang kita temui biasanya berisikan wortel dan kentang. Hal itu membuat kami sedikit bosan dengan camilan pastel. Oleh karena itu, kami termotivasi untuk mencoba membuat pastel dengan isi yang berbeda dari biasanya. Jadi, kami membuat pastel dengan isi yang berbahan dasar buah-buahan. Karena, buah-buahan itu banyak mengandung vitamin.

1.2 Rumusan Masalah

1. apakah pastel isi buah dapat menghilangkan kejenuhan orang-orang terhadap pastel yang biasanya?

2. manakah diantara pastel buah dan pastel biasa yang lebih digemari untuk dijadikan camilan orang-orang?

3. manakah yang lebih sehat antara pastel buah dan pastel biasa?

1.3 Tujuan Penelitian

1. untuk menghilangkan kejenuhan terhadap pastel yang berisi wortel dan kentang

2. mempelajari proses pembuatan pastel

3. mencoba untuk mengkreasikan isi pastel dengan buah

1.4 Manfaat Penelitian

1. dapat mengkreasikan isi pastel dengan berbagai macam buah

2. dapat mengetahui perbandingan rasa dari pastel biasa dan pastel buah

 
 
 
 
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

 

2.1 Deskripsi Penelitian

Kue pastel merupakan salah satu jajanan pasar yang cukup diminati. Seperti halnya risoles, kue pastel juga dapat diberi dengan beragam olahan isi. Mulai dari isi sayuran dengan campuran telur, sampai yang berisi buah-buahan yang dapat menyehatkan tubuh. Untuk membuat kue pastel diperlukan kreativitas. Bukan hanya membuat bahan kulit yang renyah tapi juga isi yang enak sehingga rasa pastel dapat pas di lidah.

2.2 Hipotesis

Dalam proses pembuatannya , tak semua orang mengetahui bagaimana membuat pastel yang benar memiliki kriteria sebagai makanan yang kering dan renyah . Terutama kesalahan yang terjadi dalam pencampuran bahan makanan yang pas agar terciptanya suatu makanan yang lezat . Kandungan makanan yang sesuai untuk kebutuhan tubuh pun harus ada takarannya tidak bisa berlebihan . untuk orang dewasa kebutuhan untuk kalori adalah 2000 kkal berdasarkan AKG (Angka Kecukupan Gizi). Terlebih lagi sudah banyak  berbagai jenis makanan yang bermerek ataupun tidak bermerek mengandung bahan bahan kimia yang berlebihan yang sangat tidak baik bagi tubuh seperti pemanis buatan , pewarna makanan , MSG , dan lain-lain .

Maka dari itu kami membuat Kue pastel dengan alasan bahwa tidak ada bahan kimia yang terkandung di dalam pastel baik dalam segi pembuatannya ataupun dalam segi bahan yang diperlukan untuk membuat nya . Dan meskipun tidak memiliki khasiat , pastel tetap menjadi makanan ringan yang bisa menjadi pendamping setelah nasi .

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Kue Pastel :

Nama Bahan Makanan : Kue Pastel
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Kue Pastel yang diteliti (Food Weight) = 90 gr
Bagian Kue Pastel yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Kue Pastel = 208 kkal
Jumlah Kandungan Protein Kue Pastel = 5,2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Kue Pastel = 15,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Kue Pastel = 31,4 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Kue Pastel = 0,02 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Kue Pastel = 0 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Kue Pastel = 0,1 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Kue Pastel = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Kue Pastel = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Kue Pastel = 0 mg
Khasiat / Manfaat Kue Pastel : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : K
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.

 
 
 
 
BAB III

METODE PENELITIAN

 

3.1 Metode Penelitian

Pembuatan pastel isi buah ini dibuat oleh kami dalam dua kali percobaan. Percobaan pertama dilakukan pada hari Minggu, 28 April 2013. Percobaan ini dilakukan untuk mengolah bahan-bahan menjadi adonan. Lalu, percobaan kedua dilakukan pada hari Minggu, 5 Mei 2013. Pada percobaan ini, kami mengolah adonan yang telah ada menjadi pastel yang siap untuk dimakan.

Metode eksperimen/percobaan adalah metode yang dipergunakan oleh penyelidik terhadap obyeknya dengan jalan mengadakan eksperimen-eksperimen. Digunakannya metode eksperimen, jika penyelidik ingin menemukan kebenaran atas pendapat-pendapat orang lain tentang sesuatu.

Setiap kegiatan eksperimen harus dilakukan secara sistemik dan sistematis dimulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, kajian hasil, dan laporan. Metode eksperimen dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok di dalam kelas, di luar kelas, atau di laboratorium. Dalam pelaksanaannya, metode eksperimen biasanya digunakan secara bersamaan dengan metode demonstrasi.

Karakteristik metode eksperimen

  • Menuntut adanya peralatan/alat bantu percobaan
  • Mengutamakan aktivitas siswa
  • Guru cenderung lebih banyak sebagai pembimbing dan fasilisator
  • Siswa memperoleh kemampuan sikap ilmiah

Keunggulan metode eksperimen:

  • Mendorong rasa keingintahuan siswa
  • Siswa terbiasa bekerja secara mandiri atau kelompok
  • Siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya
  • Membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan dengan penemuan baru
  • Melatih siswa bekerja ilmiah.

Kelemahan metode eksperimen:

  • Lebih sesuai untuk mata pelajaran sains
  • Memerlukan peralatan/bahan dan biaya
  • Menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan
  • Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
  • Memerlukan waktu yang relatif lama
  • Hanya sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen
  • Banyak guru dan siswa yang belum terbiasa dengan metode ini

 
 
 
 
BAB IV

PEMBAHASAN

 

4.1. Pembahasan

Berbagai jenis makanan dan jajanan semakin banyak ditemui di lingkungan, baik jenis makanan kecil dan makanan besar. Salah satunya adalah pastel. Pastel adalah semacam pastri yang dibuat dengan meletakkan isian di atas adonan, lalu dilipat dan ditutup rapat. Pastel dapat terasa manis atau gurih tergantung dari isinya. Pastel dapat menjadi makanan yang mudah dibawa-bawa, sama seperti sandwich. Walau pastel adalah produk tradisional, ternyata sampai sekarang pun tidak pernah dilupakan orang. Menjadi penganan di kala lapar, jadi teman minum teh manis di kala sore.


Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Kue Pastel :

Nama Bahan Makanan : Kue Pastel
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Kue Pastel yang diteliti (Food Weight) = 90 gr
Bagian Kue Pastel yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Kue Pastel = 208 kkal
Jumlah Kandungan Protein Kue Pastel = 5,2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Kue Pastel = 15,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Kue Pastel = 31,4 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Kue Pastel = 0,02 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Kue Pastel = 0 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Kue Pastel = 0,1 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Kue Pastel = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Kue Pastel = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Kue Pastel = 0 mg
Khasiat / Manfaat Kue Pastel : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : K
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
 

4.2. Alat dan Bahan

Bahan :
- Tepung terigu protein sedang 250 gram
- Gula halus 50 gram
- Margarin 75 gram
- Air es secukupnya

Bahan isi :
- Pisang 6 buah, potong balok
- Meses coklat 50 gram
- Keju 100 gram, potong
balok kecil atau parut

Alat :

·         Sendok dan garpu

·         Mangkok

·         Wadah adonan  (Baskom)

·         Alat penggiling

·         Wajan penggorengan

 

4.3. Prosedur kerja

1. Campur terigu, gula halus dan margarin, aduk hingga berbutir. Tuang air es sedikit-sedikit hingga adonan kalis.
2. Tipiskan adonan hingga setebal 2-3 mm, potong kotak berukuran 1 x 1 cm.
3. Letakkan 1-2 sdm campuran isi ditengah kulit, tekuk hingga adonan isi tertutup.
4. Tekan tepian kulit dengan garpu
5. Letakkan adonan dalam wajan penggorengan, goreng hingga kuning kecoklatan dan matang. Sajikan.


 

BAB V

PENUTUP

 

5.1 Kesimpulan

Pastel merupakan makanan ringan yang banyak digemari oleh setiap lapisan masyarakat di Indonesia namun masih banyak mengandung zat zat yang tidak diinginkan seperti pengawet makanan, pewarna makanan, MSG dan sebagainya. Penggunaan pastel sebagai makanan asupan selama diet merupakan hal yang tidak memungkinkan karena kandungan kalori yang dimiliki begitu tinggi. Dengan adanya pastel dengan isi buah ini , kita dapat meminimalkan penggunaan kalori yang ada dalam kandungan pastel sehingga pastel ini dapat dijadikan asupan makanan selama diet. Kandungan gizi yang dimiliki buah tentu lebih tinggi dengan kalori sedikit dibandingkan daging atau bahan makanan lainnya.

5.2 Saran

Dalam proses pembuatannya gunakanlah panas yang sedang agar tidak merusak vitamin pada buah sehingga dapat meminimalkan kadar kalori di dalam pastel tersebut sehingga bisa digunakan sebagai asupan makanan selama menjalankan program diet. kombinasi yang digunakan dalam isi pastel dengan buah adalah cocok karena pemanfaatan kalori yang sesuai dengan AKG. Dan juga gunakanlah buah yang sudah siap dimakan agar kandungan gizi yang kita dapatkan untuk tubuh lebih optimal .

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Gunadi, Tateng dan Erfi Firmansyah. 2008. Bahasa Indonesia. Depok: Arya Duta.

http://resepmasakanlengkap.blogspot.com/2011/01/pastel-isi-pisang-coklat.html

http://tentangkamiwanita.wordpress.com/2012/12/07/pastel-isi-bihun/

 

English Article


THE WAYS TO TREAT INSOMNIA

Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Inggris



 
 
 

Disusun oleh :

Nadia Nur Aidina Putri (3115152314)

Rini Setyaningrum (3115154730)

Pendidikan Matematika C

Universitas Negeri Jakarta

2015
 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 
 

THE WAYS TO TREAT INSOMNIA

 

According to a survey by the National Sleep Association, 22% of US people say their experience insomnia every or almost every night. And in Indonesia today, according to our result survey with other people around us, we got a result that 7 from 10 people had insomnia symptoms. Because there are many people who had insomnia, therefore, we will discuss about insomnia problems and its treatment.
Insomnia can describe as difficulty falling asleep or difficulty staying asleep (often waking up in the night). Insomnia includes a wide range of sleeping disorders, from lack of quality of sleep to lack of quantity of sleep. Insomnia in generally separated into three types: transient insomnia, acute insomnia, and chronic insomnia. Transient insomnia occurs when symptoms lasts from a few days to some weeks. Acute insomnia (also called short-term insomnia. Symptoms persist for several weeks. Chronic insomnia, this type lasts for at least months, and sometimes years.
According to guidelines from a physician group, people with insomnia have one or more of the following symptoms: such as difficulty falling asleep, difficulty staying asleep (waking up during the night and having trouble returning to sleep), waking up too early in the morning, fatigue or low energy, cognitive impairment (such as difficulty concentrating), mood disturbance (such as irritability), behavior problems (such as feeling impulsive, and aggression), difficulty at work or school, and difficulty in personal relationship. 
Insomnia can commonly caused by: drink too much cafein or alcohol, disruptions in circadian rhythm (such as jet lag, job shift changes, noisiness, hotness or coldness), psychological issues (people with mood disorders, such as bipolar disorder or depression), medical conditions (such as brain lesions and tumors, stroke, chronic pain, chronic fatigue syndrome, congestive heart failure, arthritis, etc.), hormones (such as estrogen, hormone shifts during menstruation), and the last it caused by media technology in the bedroom. Researchers from the University of Helsinki, Finland, reported in the journal BMC Public Health that media technology in the bedroom disrupts sleep patterns in children. They found  that children with TVs, computers, video games, DVD players and mobile phones in their bedrooms slept considerably less than kids without these devices in their bedrooms.  
According to Dr. Suci Dwi Putri, the negative impact that caused by insomnia are: the immunity becomes weak, the desire to eat fatty foods increases, vulnerable to diabetes, increased stress, trigger anxiety, looks older, various pain can arise, and higher cancer risk.
There are various ways to medicate insomnia, such as medical treatments, light therapy, cognitive behavioral therapy, and consume certain food.
1.      Medical (with medicines) treatments for insomnia, include :
Benzodiazepines, according to The Food and Drug Administration, these medications are prescription sleeping pills, which are older and have a higher potential for dependency. Benzodiazepines are generally recommended for short-term use because tolerance and dependence can develop. In addition, some medications in this class can produce a “hangover” or grogginess the next day. Ramelteon is another sleep medication. It has a very different mechanism of action. It affects the melatonin receptor in the brain. And another sleep medications are Antidepressants, Antihistamines, Melatonin, Valerian Officinalis.

2.      Light therapy
Light therapy can be helpful for people with insomnia. In light therapy, you sit near a special light box for a certain amount of time each day. The light from this box mimics outdoor light (which is important for regulating your body’s sleeping and waking cycles). Exposure to this bright light helps to adjust your circadian rhythm. Light therapy is designed to use visible light, while filtering out ultraviolet rays. The most effective light therapy is consistent and properly timed, that usually means integrating light therapy sessions into your daily life. You can read, use a computer, write, talk, or do other activities while sitting in front of your light box. But, it’s best to use light therapy under the supervision of a doctor, or therapist.

3.      Cognitive Behavioral Therapy
Cognitive Behavioral Therapy for Insomnia, often called CBT-I, is an approved method for treating insomnia without the use of sleeping pills. CBT-I have some aspects, such as Sleep Restriction Therapy, Stimulus Control Instructions, Sleep Hygiene Educations, and Sleep Prevention.
CBT-I is aimed at changing sleep habits and scheduling factors, as well as misconceptions about sleep and insomnia, that perpetuate sleep difficulties. In fact, the recent National Institute of Health concluded that CBT-I is a safe and effective means of managing chronic insomnia and its effects. CBT-I is often weekly, visits to a clinician, who will give you a series of sleep assessments, ask you to complete a sleep diary and work with you in sessions to help you change the way you sleep. This is called Sleep Restriction Therapy, and it is one of the primary components of CBT-I.
Another aspect of CBT-I is called Stimulus Control Instructions. Stimulus Control Instructions are created by looking at the patient’s sleep habits and pinpointing different actions that may be prohibiting sleep.
Next, Sleep Hygiene Education, a customized list of things you should and shouldn’t do, in order to sleep. It often includes sleeping in a cool, dark room and avoiding caffeine, alcohol and tobacco before bedtime.
And the last, Relapse Prevention, is an important element of cognitive behavioral therapy. The patient needs to learn how to maintain what they’ve learned and prepare for the possibility of a future flare up.

4.      Consume certain food

Furthermore, besides CBT-I, light therapy, and medical treatments, you can medicate insomnia with certain food. First, any food which contain calcium and tryptophan, such as milk, cheese, meat, and fish. Second, any food which contain magnesium, such as red rice, almond. Third, any food which contain complex carbohydrates, such as whole wheat and cereals. And the last, consume some bananas also can help you to sleep.
 

 
 

 


 

References :

1.      www.amazine.co



4.      www.klikdokter.com